Hei Kawan-Kawan,,,!!! Eh Kita Kawan Gak Sih???
Yaaa Kawanlah Kok Cemana Pulak!!!
Dalam pemikiran Islam, etika lebih dipahami sebagai akhlak atau adab yang bertujuan untuk mendidik moralitas manusia. Akhlakyanga berasal dari bahasa Arab, yaitu isim masdar (bentuk infinitif) dari kata akhlaqa, yukhliqu, ikhlaqan, yang berarti al-sajiyah (perangai), al-thabi’ah (kelakuan, tabi’at, watak dasar), al-‘adat (kebiasaan, kelaziman), al-muru’ah (peradaban yang baik) (Aminuddin, 2002).
Bisnis atau niaga adalah kegiatan memperjual belikan barang atau jasa dengan tujuan memperoleh laba. sedangkan etika bisnis adalah cara-cara yang dilakukan oleh suatu bisnis dalam menjalankan kegiatan bisnisnya yang mencakup berbagai aspek, baik itu individu, perusahaan, maupun masyarakat.
Ketika kamu sudah terjun ke dunia bisnis, hendaklah berlaku dengan etika bisnis yang baik, guna untuk memperoleh hasil yang baik pula. Dengan etika yang baik maka para pengguna jasa layanan atau konsumen akan lebih senang berbisnis dengan kamu dan itu bisa menjadi daya tarik bagi dirimu.
Terus bagaimana cara beretika bisnis yang baik dalam islam? Pasti kamu bertanya seperti itukan kawan?
Berikut beberapa panduan etika dalam binsis /usaha yang telah dicontohkan oleh Nabi Muhammad Saw (Baidowi, 2011):
1. Kejujuran
Dalam tataran ini, beliau bersabda "Tidak dibenarkan seorang muslim menjual satu jualan yang mempunyai aib, kecuali ia menjelaskan aibnya," (H.R. Al-Quzwani). "Siapa yang menipu kami, maka dia bukan kelompok kami" (H.R. Muslim).
Rasulullah SAW adalah contoh perilaku yang selalu bersikap jujur dalam berbisnis. Beliau melarang para pedagang meletakkan barang busuk di sebelah bawah dan barang baru di bagian atas. Ini disebut sebagai dari prinsip costumer oriented pada konteks sekarang, yaitu prinsip bisnis yang selalu menjaga kepuasan pelanggan.
2. Menolong Atau Memberi Manfaat Kepada Orang Lain
Dalam Islam, pelaku bisnis itu tidak hanya sekedar mengejar keuntungan semata. Seperti yang diajarkan dalam Ekonomi Kapitalis. Selain itu harus juga bersikap berorientasi kepada sikap ta’awun (menolong orang lain) sebagai implikasi sosial kegiatan bisnis.
3. Tidak Menipu
Ukuran takaran dan timbangan harus benar. Firman Allah: "Celakalah bagi orang yang curang, yaitu orang yang apabila menerima takaran dari orang lain, mereka minta dipenuhi, dan apabila mereka menakar atau menimbang untuk orang lain, mereka mengurangi" (QS 83:112).
4. Tidak Boleh Menjelekkan Bisnis Orang Lain
Islam menghargai persaingan dalam bisnis. Tentunya melakukan persaingan yang tidak menghalalkan segala cara. Islam menyerukan pemeluknya agar senantiasa berlomba-lomba dalam kebaikan, bukan saling menjatuhkan.
5. Membayar Upah Sebelum Kering Keringat Karyawan
Nabi Muhammad saw bersabda, "Berikanlah upah kepada karyawan, sebelum kering keringatnya." Hadist ini mengindikasikan bahwa pembayaran upah harus disegerakan dan tidak boleh ditunda-tunda. Selain itu, kewajiban pengusaha adalah memeberikan upah yang adil kepada karyawan dan tidak megur termasuk salah satu dari kewajiban pengusaha adalah memberikan upah yang adil bagi karyawan, tidak melakukan ekploitasi dan menjaga hak-hak karyawan.
Berbisnislah dengan etika yang baik ya kawan. Dengan begitu kamu akan merasakan manfaat dari etika bisnis yang baik. Contohnya kamu akan mendapatkan kepercayaan pelanggan, membuat karyawan betah, menarik perhatian investor, dan pastinya kamu akan mendapatkan keuntungan lainnya yang lebih luas
#bisnisdalamislam
IAM
0 comments:
Posting Komentar